PSI Siapkan Strategi Tradisional untuk Meraup Dukungan di Masa Kampanye

Indosiana.com - Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, belakangan menjadi pusat perhatian publik setelah resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Ketua PSI Kaesang Pangarep di Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (25/11/2023). [ANTARA/Genta Tenri Mawangi]

Indosiana.com – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bersiap memasuki masa kampanye dengan strategi tradisional guna meraih dukungan yang optimal. Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, menegaskan komitmennya untuk memperkenalkan calon anggota legislatif (caleg) secara yang bisa disebut sebagai pendekatan tradisional.

“Kami meminta kepada seluruh caleg, baik itu di tingkat DPR RI, provinsi, maupun tingkat kabupaten/kota, untuk menggunakan cara pengenalan yang masih bersifat tradisional,” ujar Kaesang di Basecamp DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).

Pendekatan tersebut mencakup metode door to door dan pemasangan baliho sebagai bagian dari strategi mereka. Kaesang juga menegaskan target PSI untuk melewati ambang batas parlemen sebesar 4 persen suara nasional agar dapat meraih kursi di DPR RI.

Lebih jauh, Kaesang menyebutkan bahwa target PSI tidak hanya terbatas pada perolehan suara nasional, tetapi juga memasuki parlemen di setiap daerah. “Saya memberikan target kepada mereka agar PSI bisa menjadi bagian dari parlemen pada Pemilu 2024 dan mendapatkan satu fraksi di setiap provinsi, kota, dan kabupaten,” tegasnya.

Strategi yang ditekankan oleh Kaesang menekankan arti pentingnya mendekati pemilih secara langsung dan memperkenalkan caleg secara tradisional, sebagai bagian dari upaya untuk memastikan kehadiran PSI di berbagai tingkatan parlemen di seluruh Indonesia.

Komitmen PSI untuk meraih dukungan tidak hanya dalam konteks nasional tetapi juga di tingkat lokal menunjukkan upaya serius mereka untuk membangun representasi yang kuat dalam tubuh legislatif, mencerminkan semangat dan tekad partai untuk memberikan suara bagi aspirasi masyarakat.

PSI siap mengadopsi strategi tradisional yang bersifat langsung dan dekat dengan masyarakat untuk memperoleh dukungan yang signifikan selama masa kampanye dan memastikan kehadiran mereka di berbagai parlemen daerah pada Pemilu 2024. [*]