Indosiana.com – Telkomsel dan ZTE Corporation penyedia solusi teknologi global, melanjutkan kemitraan strategis mereka dengan peluncuran solusi inovatif, MarineMobile.
Solusi ini dirancang khusus untuk membantu nelayan mengatasi berbagai tantangan operasional di laut. Termasuk akses prakiraan cuaca, penentuan lokasi penangkapan ikan optimal, pelacakan GPS, dan koneksi langsung ke pembeli ikan di pasar.
Peluncuran MarineMobile merupakan kelanjutan dari kolaborasi kedua perusahaan dalam Mobile World Congress 2023 di Barcelona.
Mereka menguji peningkatan kapabilitas jaringan 5G berbasis pita frekuensi 2.3 GHz. Peningkatan ini bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan broadband di kawasan maritim.
Dengan jaringan broadband Telkomsel di wilayah maritim Gorontalo dengan menggunakan perangkat radio 5G dari ZTE. Nelayan sekarang dapat mengakses MarineMobile untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional mereka.
Teknologi Antena Aktif, jangkauan cakupan MarineMobile mencapai 72 km untuk 2G GSM, 69 km untuk 4G/LTE, dan 60 km untuk 5G di laut terbuka.
“Kolaborasi strategis Telkomsel dan ZTE merupakan upaya bersama untuk merealisasikan potensi kemaritiman Indonesia,” kata Nugroho, Direktur Network Telkomsel kepada Indosiana.com, baru-baru ini.
Berharap dapat membuka peluang akselerasi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan. Terutama di wilayah Gorontalo yang kaya akan sumber daya kelautan.
Sebelumnya pada Februari 2023, Telkomsel dan ZTE telah berhasil menguji coba pemanfaatan jaringan 5G untuk memenuhi kebutuhan konektivitas digital di kawasan maritim Indonesia.
Kolaborasi ini melahirkan solusi MarineMobile, yang mengintegrasikan teknologi Massive MIMO dan fitur cakupan Ultra 5G.
Perangkat ZTE i5GC yang digunakan dirancang khusus untuk kebutuhan industri, menyederhanakan penerapan 5G dengan desain kompak dan mendukung solusi backhaul jaringan yang fleksibel.
Richard Liang, Presiden Direktur ZTE Indonesia, mengungkapkan, solusi MarineMobile bertujuan memberdayakan nelayan untuk membuat keputusan yang tepat.
“Menyederhanakan tugas, dan mengoptimalkan produktivitas di lingkungan laut yang paling menantang,” ungkap Richard Liang.
Data BPS tahun 2020 menunjukkan bahwa Provinsi Gorontalo memiliki potensi maritim besar dengan sumber daya kelautan mencapai 115.812 ton senilai IDR 2,643 miliar setiap tahun.
Sebagai hasil dari peningkatan jaringan broadband di wilayah pesisir Kecamatan Batudaa Pantai, volume tangkapan ikan meningkat sebesar 11 persen hingga mencapai 9.070 ton pada Kuartal II 2023.
Suharto Pomalingo, Plt. Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan Kabupaten Gorontalo, menyampaikan apresiasinya.
“Kolaborasi inovatif ini membawa senyuman dan optimisme kepada nelayan kami yang bekerja keras. Kami berharap akan keberhasilan yang lebih besar di masa depan.” [*]
