Aplikasi Berbasis Kecerdasan Buatan (AI) Hadir Buat Pendaki, Bisa Identifikasi Poison Ivy

Salah satunya dapat mengindentifikasi tanaman Poison ivy. Tanaman tersebut memang tumbuh di Amerika Serikat termasuk di Indonesia. Tumbuhan liar itu dapat menyebabkan ruam menyakitkan pada setiap orang yang tersentuh.
Low-Res_Poison Ivy app screenshot [Nathan Boyd_012424]

Indosiana.com – Belum lama ini para peneliti di University of Florida telah mengembangkan solusi inovatif, menciptakan suatu aplikasi berbasi AI atau kecerdasan buatan.

Salah satunya dapat mengindentifikasi tanaman Poison ivy. Tanaman tersebut memang tumbuh di Amerika Serikat termasuk di Indonesia. Tumbuhan liar itu dapat menyebabkan ruam menyakitkan pada setiap orang yang tersentuh.

Aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) tersebut diklaim dapat mengurangi potensi risiko kesehatan, dan aplikasi tersebut secara real-time dapat mendeteksi poison ivy.

Aplikasi ini sengaja dirancang bagi para pecinta alam atau pendaki gunung sehingga bisa mengindentifikasi tumbuhan liar seperti poison ivy. Aplikasi praktis tersebut dirancang Nathan Boyd, seorang profesor ilmu pertanian di UF/IFAS Gulf Coast Research and Education Center bersama tim peneliti lainnya termasuk peneliti pascadoktoral Renato Herrig.

“Kami yang pertama kali merancang dan membuat aplikasi ini, sehingga membantu para pendaki atau orang yang bekerja di luar ruangan,” kata Nathan Boyd kepada Indosiana.com melalui siaran persnya baru-baru ini.

Katanya lagi, pengembangan aplikasi ini untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ilmu tanaman, serta mengindentifikasi tumbuhan poison ivy yang tersebar di dunia.

Sebelum merancang aplikasi tersebut, para peneliti mengumpulkan ribuan gambar poison ivy dari berbagai lokasi, termasuk Alderman’s Ford Conservation Park dan Hillsborough River State Park di Florida.

Eufala National Wildlife Refuge di Alabama, York River State Park di Virginia, dan Fall Creek Falls State Park di Tennessee.

Setiap gambar diberi label dengan cermat, dengan para ilmuwan menggarisbawahi daun dan batang tanaman poison ivy. Lalu, gambar tersebut diproses melalui program AI, dan gambar tanaman tersebut langsung dikelola secara digital sehingga membedakan antara spesies tanaman yang berbeda. [*]