Intel Kena Sepak Nvidia Sampai Menang Besar di Kuartal Ketiga

Indosiana.com - Kabar terbaru kali ini Intel kena sepak Nvidia. Hingga meraih kemenangan di Kuartal ketiga. Kemenangan Nvidia setelah fokus mengembangkan chip kecerdasan buatan (AI).
NVIDIA GeForce 7950 GX2 [Nvidia]

Indosiana.com – Kabar terbaru kali ini Intel kena sepak Nvidia. Hingga meraih kemenangan di Kuartal ketiga. Kemenangan Nvidia setelah fokus mengembangkan chip kecerdasan buatan (AI).

Analis keuangan terkemuka, Dan Nystedt dari Taipei, menggarisbawahi bahwa keberhasilan Nvidia tak lepas dari penetrasi pasar yang kuat, terutama dalam penjualan chip pusat data AI.

Kemenangan NVIDIA pada kuartal ketiga tahun 2023, berhasil mencatat prestasi yang memukau sebagai perusahaan chip terbesar di dunia.

Dalam sebuah laporan keuangan yang baru dirilis. Perusahaan tersebut mengumumkan pencapaian luar biasa dengan pendapatan mencapai 18,12 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 281 triliun.

Sementara laba bersih mencapai 10,42 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 161 triliun. Bagian data center Nvidia menjadi pendorong utama dari prestasi gemilang ini.

Mengoptimalkan kekayaan intelektual perusahaan meskipun produksi chipset mereka masih bergantung pada TSMC.

Namun, meskipun Nvidia menduduki puncak, perusahaan yang berada di belakangnya juga tak kalah menarik untuk diamati.

TSMC, yang berada di posisi kedua, mencatat pendapatan sebesar 17,28 miliar Dolar AS atau sekitar Rp 268 triliun, dengan laba sebesar 7,21 miliar Dolar AS atau sekitar 112 triliun.

Di sisi lain, perusahaan besar lainnya seperti Intel dan Samsung menghadapi tantangan. Intel mengalami kerugian kecil sebesar 8 juta Dolar AS dari total pendapatan 14,16 miliar Dolar AS.

Sementara Samsung, yang berada di posisi terbawah. Mengalami penurunan pendapatan menjadi 12,52 miliar Dolar AS dengan kerugian total 2,86 miliar Dolar AS.

Meski demikian, Samsung tidak menyerah begitu saja. Perusahaan ini sedang berusaha memulihkan bisnis prosesor dengan memperkenalkan teknologi baru seperti DRAM LPDDR5X, dan melanjutkan produksi chip komputasi kinerja tinggi.

Namun, di tengah gemerlapnya kesuksesan industri semikonduktor, isu lingkungan terus menjadi sorotan. Organisasi lingkungan seperti Greenpeace menekankan perlunya perusahaan-perusahaan semikonduktor seperti Samsung untuk meningkatkan upaya ramah lingkungan.

Greenpeace juga menyoroti upaya perusahaan seperti Foxconn dalam menggunakan energi terbarukan untuk menghadapi potensi emisi CO2 yang besar pada tahun-tahun mendatang.

Dengan Nvidia yang memimpin melalui strategi AI yang sukses dan Samsung Semiconductor, yang berkomitmen untuk kembali dengan inovasi teknologi dan tanggung jawab lingkungan.

Industri chip semikonduktor memasuki fase yang menarik di tengah persaingan sengit dan tantangan lingkungan yang semakin mendesak. [*]