Indosiana.com – Galanggang Arang Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) edisi ke-7 akan menjadi perayaan megah yang menghadirkan warisan budaya anak nagari se-Padang Pariaman dan sekitarnya.
Berlangsung 28-29 November 2023 di Stasiun Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Padang Pariaman, acara ini menampilkan rangkaian kegiatan yang membanggakan.
Informasi Acara:
Tema: “Anak Nagari Merayakan Warisan Dunia”
Lokasi: Stasiun Kayu Tanam, Padang Pariaman
Rangkaian Kegiatan: Pameran Kuliner dan UMKM, Dialog Warisan Budaya, Lomba Layang-Layang Darek, Pergelaran Seni Budaya, dan Tradisi Arak Bajamba.
Pra-Kegiatan: Termasuk Goro Baro (kerja bakti membersihkan WTBOS) dan lokakarya seperti “Respon WTBOS dalam Komposisi Musik Perkusi Kureta Mandaki.”
Tiket dan Akses:
Tanggal Acara: 28-29 November 2023.
Tiket: Diperoleh secara gratis dengan mengikuti akun Instagram @galanggangarang dan @bpk3sumbar.
Pengalaman Unik: Keberangkatan menggunakan KA Lembah Anai pada tanggal 28 dan 29 November 2023 akan digratiskan.
Sorotan Kegiatan:
Komposisi Musik: 147 petambuh gandang tansa dari 21 sanggar di Padang Pariaman akan tampil dalam Tambua Tansa Kureta Mandaki.
Pameran Seni Rupa: Di atas gerbong kereta di KA Lembah Anai, pertama kali dilakukan di Sumatera.
Kontribusi Seniman: Termasuk mural tentang WTBOS oleh Olimsyaf Putra Asmara, serta pameran seni dan arsip oleh seniman ternama Sumatera Barat.
Signifikansi Acara:
Galanggang Arang bertujuan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai universal dari WTBOS, melibatkan masyarakat dan dunia, serta memanfaatkannya sebagai sumber pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang mendukung ketahanan budaya dan kesejahteraan masyarakat.
Konteks Lokasi:
Stasiun Kayu Tanam memiliki sejarah panjang sejak abad ke-19, kini menjadi pusat perayaan budaya dan warisan.
Meskipun jalur kereta api aktifnya berkurang, acara ini memberi kehidupan baru pada stasiun ini sebagai titik penting dalam sejarah dan kebudayaan daerah.
Melalui Galanggang Arang #7, Stasiun Kayu Tanam menjadi wadah bagi anak nagari untuk membanggakan dan melestarikan warisan budaya mereka. Juga memberikan dorongan bagi pengembangan daerah di sekitar kawasan WTBOS.
Dengan tiket gratis yang tersedia melalui Instagram, acara ini tidak hanya menjadi perayaan budaya tetapi juga ajang untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat lokal. [*]