Indosiana.com – Menjelang Pemilihan Presiden 2024, survei-survei terkini menempatkan pasangan Capres dan Cawapres, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pada posisi teratas dalam peta elektabilitas.
Meskipun kehadiran Gibran yang merupakan putra dari Presiden Joko Widodo telah menimbulkan perbincangan tentang dinasti politik, pengamat politik dari Universitas Indonesia, Meidi Kosandi, menegaskan bahwa tingginya dukungan terhadap pasangan ini tidak sepenuhnya terkait dengan isu dinasti.
“Isu dinasti politik dalam konteks dukungan tinggi untuk Prabowo-Gibran tidak begitu berpengaruh pada keseluruhan dukungan masyarakat,” ujar Meidi, Selasa (28/11/2023).
Hasil survei dari berbagai lembaga menempatkan pasangan Prabowo-Gibran di puncak dengan persentase sekitar 40 persen. Survei terakhir dari SPIN menunjukkan, mereka mendapatkan dukungan sebesar 43 persen, sementara survei dari Lembaga Survei Nasional (LSN) mencatat dukungan sebesar 42,1 persen.
Meidi menyoroti bahwa mayoritas pendukung pasangan Prabowo-Gibran adalah pemilih yang telah setia pada Prabowo dalam dua pemilihan sebelumnya. Ini mengindikasikan bahwa isu dinasti politik yang mengikat Gibran sebagai pasangan Prabowo tidak mempengaruhi secara signifikan dukungan tersebut. Sebagaimana tercermin dari hasil survei yang beragam.
“Kelompok yang mendukung sepertinya tidak terlalu mempertimbangkan isu dinasti politik,” paparnya.
Pengamat tersebut juga menjelaskan bahwa dalam konteks saat ini, keikutsertaan Gibran, putra Presiden Jokowi. Sebagai pendamping Prabowo tidak dimaksudkan untuk membangun dinasti politik.
Ia menegaskan bahwa dinasti politik menunjukkan upaya monopoli kekuasaan, sementara dalam konteks Pemilu 2024 saat ini, proses tersebut lebih cocok disebut sebagai Political Clan.
“Kita tidak melihat adanya monopoli kekuasaan, tapi lebih kepada aspirasi keluarganya (Jokowi) untuk terlibat dalam pemilihan. Masyarakat tidak terpengaruh oleh isu dinasti politik dalam hal ini,” terangnya.
Menurut Meidi, pemilih Prabowo-Gibran mayoritas berasal dari pedesaan yang sebelumnya telah mendukung Prabowo dengan setia. Sementara itu, Gen Z atau Generasi Milenial cenderung menjadi basis dukungan bagi Gibran.
Selain itu, janji dari pasangan Prabowo-Gibran untuk melanjutkan program pemerintahan saat ini juga menjadi faktor pendukung bagi mereka.
“Dukungan loyal dari pedesaan yang sebelumnya telah mendukung Prabowo masih tetap setia. Di samping itu, ada juga pendukung baru yang setuju dengan kebijakan pemerintah,” tambahnya. [*]