Indosiana.com – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan terjadinya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kejadian ini disertai dengan luncuran awan panas, menimbulkan ketinggian kolom abu vulkanik hingga 700 meter dan jarak luncur awan panas sejauh 500 meter.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, mengungkapkan bahwa erupsi terjadi pada pagi hari pukul 08.25 WITA. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara.
Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berstatus level III atau siaga, dan PVMBG memberikan imbauan kepada masyarakat di sekitar gunung untuk menjaga keselamatan.
PVMBG menyarankan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi dan sektoral 5 kilometer pada arah utara-timur laut, serta 6 kilometer pada sektor timur laut.
Hendra Gunawan juga menekankan agar warga mengikuti arahan pemerintah daerah setempat dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Selain itu, PVMBG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Masker atau penutup hidung dan mulut juga disarankan untuk dijadikan pelindung guna menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan, terutama bagi warga yang terdampak langsung oleh hujan abu.
Gunung Lewotobi Laki-laki, dengan ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut, merupakan gunung berapi kembar yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores.
Terdiri atas dua puncak, yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan. PVMBG secara rutin memantau gunung ini secara visual dan instrumental dari pos pengamatan di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Dalam situasi ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga memberikan bantuan kepada pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dengan menyediakan 18 jenis bantuan. Pemerintah daerah setempat, seperti Pemkab Flores Timur, memperpanjang masa tanggap darurat erupsi untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat yang terdampak.
Meskipun aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki mulai menurun, tetapi PVMBG tetap mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan mematuhi arahan pemerintah demi keamanan bersama. [*]