33 Lansia Meninggal Usai Divaksin Covid-19, Ini Kata WHO

World Health Organization (WHO) akhirnya angkat suara terkait kasus meninggalnya 33 lansia di Norwegia usai mendapat suntikan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech.

WHO menilai melalui Global Advisory Committee on Vaccine Safety (GACVS), yang diumumkan pada 22 Januari 2021, tidak ditemukan hubungan antara suntik vaksin Pfizer dan kematian para lansia.

Lansia yang meninggal, kata GACVS, termasuk termasuk kelompok rentan dan berdasarkan laporan yang ada pemberian vaksin tidak meningkatkan risiko kematian tak terduga atau efek samping yang tak biasa lainnya.

“Laporan saat ini tidak menunjukkan peningkatan fatalitas pada lansia atau karakter efek samping yang tidak biasa usai disuntikan vaksin BNT162b2 (vaksin Pfizer). Laporan sesuai dengan tingkat mortalitas dan penyebab kematian yang ada pada sub-populasi lansia rentan dan informasi yang ada tidak mengkonfirmasi peran vaksin dalam kejadian fatal yang dilaporkan,” tulis GACVS melansir dari minangkabaunews.

“Oleh sebab itu, komite menganggap vaksin BNT162b2 tetap menguntungkan pada lansia dan saat ini tidak menyarankan revisi apapun pada rekomendasi seputar keamanan vaksin itu,” ungkap GACVS seperti dikutip dari situs WHO, Selasa (26/1/2021).

Selain itu, GACVS juga mengimbau seluruh negara untuk terus memantau keamanan vaksin dan mempromosikan perawatan setelah vaksin, sesuai dengan praktik imunisasi yang baik.

Diketahui sebelumnya, pekan lalu Bloomberg melaporkan adanya kasus kematian pada 33 lansia berusia di atas 75 tahun di panti jompo usai dilakukan vaksinasi menggunakan vaksin Pfizer.(*)